Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Sabtu, 21 Maret 2009

Menampilkan Lulusan SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional (Dit. PSMK Depdiknas) menargetkan pada tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 1,5 juta lulusan sekolah menengah pertama (SMP) melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah kejuruan (SMK). Target ini dicanangkan dalam rangka meningkatkan rasio jumlah siswa SMK:SMA/MA mencapai 70:30 pada 2015.

Direktur Pembinaan SMK Joko Sutrisno mengatakan, Depdiknas mendorong peningkatan jumlah siswa SMK untuk memenuhi target Rencana Strategis Depdiknas. Dia menyebutkan, rasio siswa SMK:SMA/MA pada 2009 ditargetkan 40:60. "Saat ini rasionya 43:57, target untuk 2009 relatif sudah tercapai di 2008," katanya saat memberi keterangan pers di Gedung E Depdiknas, Jakarta, Senin (2/06/2008).

Joko menyebutkan, sebanyak 85 persen dari 750.000 lulusan SMK masuk ke pasar kerja, sedangkan sisanya sebanyak 15 persen melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Lulusan SMK, kata dia, dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri. "Jadi industri diharapkan kalau menerima pekerja diprioritaskan anak SMK dulu," ujarnya.

Lebih lanjut Joko menyampaikan, penyerapan tenaga kerja terbesar lulusan SMK terutama di bidang bisnis manajemen, teknologi informasi dan teknologi rekayasa lain, perhotelan dan turisme, serta bidang lain seperti kriya seni dan pertambangan. "Bahkan ada permintaan dari luar negeri sebanyak 200 teknisi otomotif lulusan SMK yang mampu berbahasa Inggris," katanya.

Namun demikian, kata Joko, permintaan dari luar negeri tersebut hanya terpenuhi sebanyak 90 lulusan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lanjut Joko, maka perlu meng-upgrade kemampuan bahasa Inggris lulusan SMK dengan menyiapkan SMK bertaraf internasional. "Yang penting sekarang adalah bagaimana SMK ikut berpartisipasi meluaskan pasar kerja karena kalau berharap ke industri yang besar daya serapnya terbatas," katanya.

Joko menambahkan, untuk memenuhi daya tampung siswa SMK, pada 2008 Depdiknas akan mengembangkan sebanyak 4.000 ruang kelas baru (RKB). Alokasi pembangunan RKB ditujukan baik bagi sekolah negeri maupun swasta. "Banyak SMA swasta di daerah sudah beralih menjadi SMK. Sekolah swasta yang tumbuh berkembang akan kita alokasikan," katanya.